Hipertensi, seringkali dikenal sebagai ‘pembunuh diam-diam’, adalah salah satu kondisi kesehatan yang paling umum di seluruh dunia. Disebut demikian karena seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas hingga mencapai tahap lanjut atau komplikasi serius muncul.
Memahami gejala-gejalanya adalah langkah krusial untuk deteksi dini dan pencegahan komplikasi yang mungkin terjadi.
1. Pendarahan Subkonjungtiva
Menurut American Heart Association (AHA), bercak merah di mata, yang dikenal sebagai pendarahan subkonjungtiva, adalah tanda umum dari tekanan darah tinggi. Meski terkait dengan hipertensi, gejala ini bisa juga muncul pada penderita diabetes.
Namun, sebaiknya Anda konsultasi ke dokter mata jika mendapati bercak seperti ini, karena bisa jadi ada kerusakan pada saraf mata akibat tekanan darah tinggi yang tidak ditangani.
2. Sakit Kepala
Ketika tekanan darah meningkat, aliran darah ke otak mengalami tekanan yang lebih besar, terutama pada pembuluh darah kecil di otak. Hal ini bisa memicu sakit kepala.
Sakit kepala yang disebabkan oleh tekanan darah tinggi ini berbeda dengan sensasi pusing yang membuat kepala terasa berputar. Sakit kepala dari hipertensi biasanya menimbulkan rasa nyeri yang berdenyut-denyut di area kepala.
3. Pusing
Pusing bisa merupakan efek samping dari obat-obatan yang digunakan untuk mengontrol tekanan darah tinggi. Terpisah dari sakit kepala, pusing ini dapat muncul tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas.
Kehilangan keseimbangan yang mendadak akibat pusing bisa menjadi tanda awal dari stroke, terutama jika diikuti dengan kesulitan bergerak atau berjalan. Tingginya tekanan darah bisa memperparah kemungkinan komplikasi seperti stroke.
4. Aritmia
Salah satu tanda dari hipertensi adalah detak jantung yang tak teratur atau aritmia. Anda mungkin merasa jantung berdebar kencang, terasa aneh, atau bahkan seolah-olah berhenti sebentar. Gejala ini bisa dirasakan sampai ke leher atau rahang. Aritmia yang parah bisa meningkatkan kemungkinan gagal jantung.
5. Gangguan Keseimbangan
Orang dengan tekanan darah tinggi mungkin merasa sulit untuk menjaga keseimbangan. Meskipun gejala ini mungkin kurang dikenal, jika disertai dengan sakit kepala atau pusing yang hebat, risiko komplikasi seperti stroke bisa meningkat. Oleh karena itu, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
6. Kesulitan Bernapas
Salah satu tanda tekanan darah tinggi bisa berupa kesulitan bernapas. Ini terjadi ketika ada masalah pada pembuluh darah di jantung dan paru-paru, yang dikenal sebagai hipertensi pulmonal.
Kondisi ini muncul saat jantung kesulitan mengalirkan darah melalui paru-paru, sehingga pengaliran oksigen menjadi kurang efisien. Walaupun begitu, gejala ini biasanya muncul saat seseorang mengalami hipertensi tingkat lanjut.
7. Mimisan
Mimisan mungkin jarang dihubungkan dengan tekanan darah tinggi, tetapi bisa menjadi salah satu gejalanya, meski langka. Meski belum pasti, beberapa pakar meyakini tekanan darah tinggi bisa memperparah mimisan. Pada lansia, mimisan mungkin disebabkan oleh pengerasan pembuluh darah, atau aterosklerosis, yang bisa dipicu oleh hipertensi.
8. Darah dalam Urin
Orang dengan tekanan darah tinggi mungkin menemukan darah dalam urin mereka. Saat ginjal mulai terpengaruh, urin bisa mengandung darah. Namun, hal ini mungkin tidak selalu terlihat dengan mata telanjang dan mungkin hanya terdeteksi saat pemeriksaan laboratorium. Keadaan ini, dikenal sebagai hematuria, mungkin disebabkan oleh pecahnya kista ginjal atau pembuluh darah di sekitarnya.
9. Gangguan Penglihatan
Hipertensi dapat mempengaruhi mata dan menyebabkan perubahan dalam penglihatan, seperti kaburnya pandangan. Hal ini disebabkan oleh kerusakan pada pembuluh darah mata. Tekanan darah tinggi juga bisa memicu peradangan pada retina. Namun, penting untuk diingat bahwa gejala serupa juga bisa disebabkan oleh kondisi mata lain, seperti katarak atau glaukoma.
10. Kemerahan pada Wajah
Wajah yang tampak lebih merah dari biasanya bisa menjadi tanda tekanan darah tinggi. Ini mungkin disebabkan oleh perluasan pembuluh darah wajah. Beberapa faktor lingkungan, seperti sinar matahari, makanan pedas, atau reaksi terhadap produk perawatan wajah, juga dapat mempengaruhinya. Selain itu, faktor emosional seperti stres juga dapat menyebabkan kemerahan ini, sebagaimana juga paparan terhadap air panas atau konsumsi alkohol.
Mengenali gejala hipertensi sejak dini dapat menjadi perbedaan antara mengendalikan kondisi tersebut atau menghadapi komplikasi yang parah di kemudian hari.
Meskipun beberapa gejala mungkin tampak ringan atau umum, penting untuk selalu waspada dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika Anda merasa tidak yakin.
Proaktif dalam memantau tekanan darah Anda, mengenali tanda-tandanya, dan mendapatkan perawatan yang tepat adalah kunci untuk menjaga kesehatan jantung dan kualitas hidup Anda.