Steroid kerap dikonsumsi oleh kaum pria yang ingin memiliki tubuh berotot kekar. Alasannya karena pergi olahraga ke gym saja tidak cukup untuk memperoleh bodi bagus dengan cepat. Dengan bantuan steroid maka perkembangan otot akan lebih signifikan.
Akan tetapi sebagus apapun otot Anda yang diperoleh dengan konsumsi rutin zat tersebut, akan lebih baik jika tidak mengonsumsinya. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Journal of Internal Medicine mengungkap bahwa pria pemakai steroid anabolik androgenik seperti testosteron beresiko lebih banyak mengalami kematian dini.
Tingkat mortalitas pria pemakai steroid disebut tiga kali lebih besar ketimbang yang tidak menggunakannya. Dilansir laman The Health Site, jenis steroid anabolik (misalnya androgen steroid) semacam testosteron sintetis banyak dipakai.
Efek samping ringan yang juga bakal dialami oleh pria pengguna steroid, mulai dari jerawat, ginekomastia, juga disfungsi ereksi. Sayangnya efek samping ini jarang diinformasikan pada pemakai steroid.
Selain itu, studi lain yang dipublikasikan pada Journal of Internal Medicine mengungkap bahwa sebanyak 545 pria pengguna steroid anabolik androgenik diketahui kerap melakukan kontrol di rumah sakit.
Angka tengah tahunan kontak rumah sakit adalah 0,81 pada pengguna steroid anabolik androgenik, dan 0,36 pada kelompok kontrol. Sejumlah 10 persen dari jumlah 5.450 pria mengalami pula masalah jerawat, ginekomastia, dan disfungsi ereksi.