Benteng Kalamata, Mengintip Pesona Jejak Sejarah Kolonial di Ternate

Benteng Kalamata

Benteng Kalamata di Ternate menawarkan sejarah kolonial yang kaya, arsitektur unik, dan panorama indah yang menghadap Pulau Tidore dan Maitara.

Di pesisir selatan Kota Ternate, tepatnya di Desa Kayu Merah, berdiri sebuah benteng kecil bernama Benteng Kalamata.

Dengan lokasinya yang strategis menghadap Pulau Maitara dan Pulau Tidore, benteng ini menjadi saksi bisu perjalanan sejarah panjang di Maluku Utara.

Shopee Terbaru

Didirikan pada masa kolonial Portugis pada tahun 1540, Benteng Kalamata merupakan salah satu peninggalan yang hingga kini tetap memikat wisatawan dengan nilai historis dan keindahannya.

Benteng ini menyimpan cerita panjang tentang perebutan kekuasaan antara bangsa Eropa, perlawanan lokal, serta fungsi strategisnya dalam memonopoli perdagangan rempah di masa lalu.

Kini, dengan arsitekturnya yang unik dan panorama sekitarnya yang memukau, Benteng Kalamata menjadi destinasi favorit bagi pecinta sejarah dan fotografi.

Sejarah Benteng Kalamata

Sejarah Benteng Kalamata
Foto: Fakhri Anindita/Google Maps

Sejarah Benteng Kalamata pertama kali dibangun oleh Portugis pada tahun 1540 di bawah komando Antonio Pigaveta.

Awalnya, benteng ini bernama Benteng Santa Lucia dan didirikan untuk memperkuat pengaruh Portugis di Ternate, terutama dalam memonopoli perdagangan rempah seperti cengkeh.

Namun, benteng ini tidak lama berada di bawah kendali Portugis karena perlawanan dari Sultan Baabullah yang memaksa mereka meninggalkan Ternate pada tahun 1575.

Setelah ditinggalkan Portugis, benteng ini kemudian dikuasai oleh Spanyol. Mereka menggunakan benteng ini sebagai pos perdagangan dan benteng pertahanan melawan Belanda.

Kendati demikian, penguasaan Spanyol tidak berlangsung mulus, karena benteng sering menjadi rebutan dengan kekuatan kolonial lainnya.

Pada tahun 1798, benteng ini sempat berada di bawah kendali Sultan Tidore ke-19, sebelum kemudian dikuasai oleh Inggris pada tahun 1801.

Namun, hanya beberapa tahun berselang, Belanda merebut benteng ini pada tahun 1810. Setelah dikuasai Belanda, benteng ini resmi dikosongkan pada tahun 1843 dan dibiarkan terbengkalai hingga akhirnya direstorasi oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1989.

Arsitektur dan Daya Tarik Benteng Kalamata

Daya Tarik Benteng Kalamata
Foto: Ayatullah Maulana Akbar/Google Maps

1. Arsitektur Unik Benteng

Dari atas, Benteng Kalamata terlihat menyerupai penyu. Bentuk segi empat tak beraturan dengan empat sudut menjadikannya desain yang sangat strategis untuk mempertahankan diri dari serangan.

Baca Juga:  Ini Dia 10 Negara Terbahagia di Dunia

Temboknya terbuat dari batu karang, batu sungai, dan kapur, dengan perekat tradisional yang terdiri dari pasir, air rendaman kulit pohon lubin, dan kapur bakar. Material ini membuat benteng tetap kokoh meskipun sudah berusia ratusan tahun.

Dinding benteng memiliki ketebalan sekitar 60 cm dan tinggi mencapai 3 meter, memberikan perlindungan maksimal bagi para penjaga benteng di masa lalu.

2. Panorama Alam yang Memesona

Salah satu daya tarik utama Benteng Kalamata adalah lokasi strategisnya yang menghadap langsung ke Laut Maluku, Pulau Maitara, dan Pulau Tidore.

Kredivo Terbaru

Dari sini, pengunjung dapat menikmati pemandangan laut biru yang luas, ditemani angin sepoi-sepoi khas pantai.

Hamparan rumput hijau di sekitar benteng menciptakan suasana taman yang asri, menjadikannya tempat yang sempurna untuk bersantai sambil menikmati keindahan alam.

Pemandangan matahari terbenam di balik Pulau Tidore adalah momen yang tidak boleh dilewatkan.

3. Spot Fotografi yang Instagramable

Bagi pecinta fotografi, Benteng Kalamata menawarkan banyak sudut menarik. Tembok tua dengan tekstur yang alami, panorama laut yang spektakuler, serta latar belakang Pulau Maitara dan Tidore menjadikan setiap foto yang diambil di sini tampak estetik.

Waktu terbaik untuk memotret adalah pagi hari saat cahaya matahari lembut atau sore hari saat langit berwarna jingga.

Lokasi Akses & Harga Tiket Masuk ke Benteng Kalamata

Lokasi Benteng Kalamata
Foto: Teuku Riza/Google Maps

Benteng Kalamata terletak di Desa Kayu Merah, Kecamatan Ternate Selatan, Maluku Utara. Lokasinya cukup dekat dengan pusat kota, hanya sekitar 3 kilometer dari Benteng Oranje.

Pengunjung dapat mencapai lokasi ini dengan kendaraan pribadi atau menggunakan transportasi umum.

Benteng ini berada di pinggir pantai, memberikan akses mudah bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana laut sekaligus menjelajahi situs sejarah.

Untuk menikmati keindahan dan sejarah Benteng Kalamata, pengunjung dikenakan biaya tiket masuk yang sangat terjangkau:

  • Tiket Masuk: Rp10.000 per orang.
  • Jam Operasional: Benteng Kalamata buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIT.

Fasilitas di Wisata Benteng Kalamata

Fasilitas Benteng Kalamata
Foto: Lidwina Arin/Google Maps

Meskipun merupakan situs bersejarah, Benteng Kalamata telah dilengkapi dengan fasilitas dasar untuk kenyamanan pengunjung. Berikut adalah beberapa fasilitas yang tersedia:

  • Area Parkir: Tersedia area parkir yang cukup luas untuk kendaraan roda dua dan roda empat.
  • Taman Asri: Area sekitar benteng telah ditata sebagai taman yang nyaman untuk bersantai atau piknik.
  • Informasi Sejarah: Terdapat papan informasi yang menjelaskan sejarah dan arsitektur benteng, memberikan wawasan tambahan bagi pengunjung.
  • Spot Foto: Area di dalam dan sekitar benteng menyediakan berbagai spot foto yang menarik.
Baca Juga:  The Breeze BSD City, Tempat Terbaik Menikmati Hunian Mewah di Tangerang

Tips Berkunjung ke Kawasan Wisata Benteng Kalamata

Tips Wisata Benteng Kalamata
Foto: Ananda Muhammad/Google Maps
  1. Datang Pagi atau Sore: Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pagi hari untuk menikmati suasana yang tenang, atau sore hari untuk menyaksikan matahari terbenam.
  2. Gunakan Alas Kaki Nyaman: Area sekitar benteng terdiri dari rumput dan tanah, jadi pastikan Anda memakai alas kaki yang nyaman.
  3. Bawa Kamera: Benteng Kalamata adalah tempat yang fotogenik, jadi pastikan untuk membawa kamera atau smartphone untuk mengabadikan momen.
  4. Hormati Situs Bersejarah: Sebagai salah satu peninggalan penting, jagalah kebersihan dan hindari merusak bagian apa pun dari benteng.

Benteng Kalamata bukan sekadar situs sejarah, tetapi juga destinasi wisata yang memadukan nilai budaya, arsitektur unik, dan keindahan alam.

Dengan lokasinya yang strategis di pinggir pantai, benteng ini menawarkan pengalaman berbeda bagi siapa saja yang ingin menjelajahi Ternate lebih dalam.

Bagi Anda yang berkunjung ke Maluku Utara, sempatkan waktu untuk mengunjungi Lokasi Benteng Victoria.

Di sini, Anda tidak hanya akan menemukan kisah sejarah yang menarik, tetapi juga pemandangan indah yang akan meninggalkan kesan mendalam.

Bagikan:

Avatar photo

Annisa

Annisa suka menyelami setiap momen hidupnya, merekam dengan kamera iPhone dan menyimpan di buku catatannya.

Tags

Rekomendasi