Jangan membayangkan yang indah-indah saja mengenai operasi plastik, sebab pasti ada pula sisi negatif dari tindakan tersebut. Wajah bertambah cantik itu memang harapan semua pelaku bedah estetika. Akan tetapi Anda perlu juga tahu bahwa komplikasi bisa terjadi usai operasi.
Apa saja risiko atau komplikasi buruk yang mungkin terjadi setelah melakukan operasi plastik? Berikut ini beberapa informasinya:
Hematoma
Munculnya hematoma atau memar besar di bagian tubuh usai operasi adalah hal yang kerap terjadi. Pada operasi payudara, risikonya 1-6 persen atau lebih kecil.
Kerusakan Saraf
Akibat lain adalah kerusakan saraf yang menyebabkan mati rasa atau kesemutan yang lama reda. Wanita yang melakukan operasi payudara bisa kehilangan sensitivitas di area payudaranya.
Infeksi
Ini tentu sudah diantisipasi oleh dokter, namun infeksi tetap jadi salah satu risiko yang mungkin terjadi. Untuk operasi payudara, infeksi yang bisa terjadi adalah Cellulitis atau infeksi kulit pada 2-4 persen kasus.
Bekas Luka
Bekas luka pasca operasi plastik akan meresahkan jika sulit hilang. Padahal Anda tentu ingin kondisi kulit tampak lebih cantik usai operasi bukan? Salah satunya adalah jaringan parut hipertrofik yaitu bekas luka yang menebal dan memerah.
Kerusakan Organ
Tidak menutup kemungkinan terjadi juga kerusakan organ usai dilakukan operasi plastik, misalnya pada tindakan liposuction atau sedot lemak yang menyebabkan traumatis pada organ dalam.
Seroma
Seroma adalah serum darah yang menggumpal di bawah kulit hingga menyebabkan pembengkakan dan tampak melepuh.
Kurang Darah
Tindakan operasi pasti akan mengeluarkan darah. Jika kehilangan banyak darah sampai tak terkontrol maka risiko penurunan tekanan darah hingga transfusi harus dilakukan.
Tak Sesuai Harapan
Operasi plastik dilakukan untuk memenuhi harapan Anda pada standar kecantikan tertentu. Namun harapan itu bisa saja berbeda dengan hasil, dan itu tentu akan mengakibatkan kekecewaan hingga masalah psikologis.